Menggambar Ekspresif
Menggambar ekspresif merupakan salah satu teknik menggambar yang
sering dipergunakan oleh para seniman maupun para perancang dalam mengungkapkan
gagasan kreatifnya. Berbeda dengan gambar bentuk yang menampilkan gambar apa
adanya dan berupaya untuk menghindari unsur subyektif (perasaan, emosi) dalam
menggambar ekspresif unsur perasaan si penggambar merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari gambar itu.
Bagi
para seniman besar, seperti Affandi, menggambar atau melukis ekspresif telah
menjadi bagian dari karakter kesenimannya. Namun demikian, bagi para siswa
sebaiknya menggambar bentuk dikuasai terlebih dahulu secara sempurna baru
kemudian mulai mencoba menggambar ekspresif. Upayakanlah berekspresi tidak
secara radikal, tetapi berekspresilah secara lembut dan obyek gambar masih
terlihat dengan jelas.
1. Apa Itu
Gambar Ekspresif ?
Gambar
ekspresif adalah gambar yang dibuat secara bebas berdasar pada imajinasi,
persepsi, dan penafsiran penggambar kepada obyeknya. Gambar ekspresif kerap
dicirikan dengan bentuk yang dilebih lebihkan (didramatisir) atau bahkan bentuk
yang direduksi (hanya esensinya), penerapan warna yang bebas (tidak sama dengan
obyeknya aslinya), komposisi gambar yang bebas, penerapan asas menggambar
secara bebas (kadang tidak mengikuti kaidah perspektif, bayangan, skala),
bahkan banyak pula gambar ekspresi yang obyeknya tidak jelas (abstrak).
Kegunaan
gambar ekspresif amatlah banyak. Baik sebagai media berekspresi penggambar
secara bebas, pelengkap sebuah cerita agar terlihat lebih hidup, merekam sebuah
kejadian secara cepat , mengritisi atau menyindir keadaan sosial, atau bahkan
sebagai sarana untuk berkomunikasi.
2. Kegunaan
Gambar Ekspresif
Di samping
kemahiran menggambar bentuk yang lebih menekankan kapada kemahiran menangkap
obyek-obyek natural apa adanya, ada juga kemahiran menggambar ekspresif yang
diperlukan untuk mengekspresikan diri.
Dengan
mengekspresikan diri, diharapkan dalam diri seseorang akan tumbuh kepekaan
rasa, meningkatkan daya imajinasi, dan mampu mengkomunikasikan gagasan dengan
bahasa rupa yang baik.
Di samping
berfungsi untuk mengekspresikan diri, kemahiran menggambar ekspresi juga
memiliki guna praktis dalam kehidupan sehari hari. Baik itu bagi mereka yang
berprofesi sebagai perancang, seniman, ataupun mereka yang memiliki hobi
menggambar. Menggambar ekspresif dapat pula dilakukan dengan cat minyak, cat
air pensil, pastel, atau bahan lainnya.
3. Asas
Menggambar Ekspresif
Dalam
menggambar ekspresif, asas asas menggambar tetap perlu diperhatikan. Hal tersebut
sangatlah penting bagi mereka yang mempelajari menggambar atau berkarya secara
benar. Asas-asas tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Komposisi
Komposisi
adalah cara mengatur atau mengorganisasikan unsur-unsur gambar sedemikian rupa
sehingga secara keseluruhan gambar tersebut terlihat harmonis.
2. Keseimbangan
(Balance)
Keseimbangan
adalah cara mengatur obyek gambar secara serasi dalam bidang gambar, sehingga
obyek gambar utama terlihat jelas. Keseimbangan dapat dicapai dengan mengatur
keserasian obyek gambar simetris, ambigu, ataupun netral. Keseimbangan simetris
adalah komposisi serasi dua obyek atau lebih dengan membagi dua bidang gambar
secara sama.
3. Proporsi
Proporsi
adalah asas kesebandingan dan kepatutan bentuk yang didekati oleh beberapa
teori. Teori proporsi klasik yang hingga sekarang masih sering diacu adalah
teori Golden Section yang telah ada sejak jaman Yunani. Namun demikian, dalam
menggambar ekspresif proporsi dapat dicapai melalui unsure-unsur kesebandingan
dengan bentuk lain atau kewajaran visual yang dapat diterima oleh logika.
Seperti proporsi manusia, binatang, benda, bangunan, atau lingkungan yang tetap
memiliki unsure-unsur yang dapat diterima oleh pengalaman manusia dalam
menghadapi obyek (tidak terlampau janggal atau naïf).
4. Dinamika dan
Irama
Irama adalah
kesan bergerak sebuah garis, warna, atau bentuk baik secara berulang maupun
dinamis, sehingga secara keseluruhan tidak monoton. Bentuk yang berirama dapat
dimengerti sebagai bentuk yang dinamis. Perwujudannya dapat berupa bentuk yang
lembut, tiba-tiba “keras”, kemudian halus lagi, kemudian “keras”. Irama juga
dapat berulang-ulang sesuai dengan pola yang telah digariskan, tetapi juga
dapat bersifat acak namun polanya masih terlihat. Dalam menggambar ekspresif,
irama dapat dicapai oleh permainan garis (arsiran), warna, bentuk, dan
karakter.
5. Aksentuasi
Aksentuasi
adalah upaya untuk mengungkapkan unsur pembeda pada satu ungkapan bahasa rupa
agar tidak berkesan monoton dan membosankan. Unsur aksentuasi dapat dibuat
dengan warna kontras, bentuk berbeda, atau irama yang berbeda dari keseluruhan
ungkapan. Dalam menggambar ekspresi, aksentuasi dapat dicapai melalui focus
obyek gambar, penggunaan warna kontras, atau ketebalan garis.
6. Kesatuan
(Unity)
Kesatuan
adalah paduan dari berbagai unsur bahasa rupa yang membentuk sebuah konsep
ketautan dan pengikatan sehingga menimbulkan kesan satu bentuk yang
terkomposisi secara baik. Dalam menggambar ekspresif, unsur kesatuan dapat
dicapai melalui kesamaan ekspresi garis, karakter obyek gambar yang sama, atau
penggunaan warna yang berdekatan.
4. Bagaimana
Menggambar Ekspresif
Menggambar
ekspresif hakikatnya sama dengan cara menggambar yang lain, namun lebih
ditekankan pada unsure pengungkapan ekspresi penggambarnya ketika menangkap
obyek gambar.
1. Media
Media untuk
menggambar ekspresif pada umumnya tak terbatas, selama bahan tersebut dapat
digambari. Media untuk menggambar dapat berupa satu bahan, aneka bahan, atau
campuran (mix media), baik kertas, kanvas, karton, atau bidang datar
lainnya. Lebar bidang dan jenis media untuk menggambar ekspresif ditentukan
oleh tujuan dan karakter yang ingin dicapai oleh penggambar.
2. Obyek
Sama halnya
dengan proses menggambar yang lain, obyek gambar untuk menggambar ekspresif
amat tidak terbatas. Mulai dari fenomena alam, benda buatan, bangunan, kegiatan
sosial, peristiwa penting ataupun obyek khayalan (fantasi).
3. Teknik Dasar
Menggambar Ekspresif
Berbeda
dengan halnya gambar bentuk yang mengejar kesempurnaan visual dan detil,
menggambar ekspresif memiliki kecenderungan untuk mengolah gambar dengan
penafsiran emosional penggambarnya. Sebuah pohon misalnya, tidaklah harus
penuh dengan
daun dan berwarna hijau, sebuah gunung tidaklah harus berwarna biru, atau wajah
manusia tidaklah harus tampak seperti potret/foto.
Beberapa
teknik dasar dalam menggambar ekspresif antara lain sebagai berikut.
1. Menekankan
unsur spontanitas
Dikarenakan
obyek gambar selalu berubah dan dinamis berdasar waktu dan situasi, maka dalam
menggambar ekspresif, penggambar haruslah menangkap suasana secara spontan. Buatlah
garis besar gambar (sketsa) terlebih dahulu, kemudian secara bertahap
disempurnakan.
2. Berekspresi
dengan garis dan warna
Salah satu
unsur penting dalam menuangkan ekspresi adalah warna. Ungkapkanlah warna-warna
secara spontan berdasar suasana dan ungkapan ekspresif. Dalam pengungkapan
warna tidak perlu harus terikat oleh unsur-unsur ‘kecantikan’ seperti halnya
gambar potret (natural).
3. Menuangkan
emosi
Berbeda
dengan menggambar bentuk, dalam menggambar secara ekspresif unsur emosi
penggambar amatlah penting dituangkan, baik dalam wujud garis, warna, maupun
bentuk.
4. Merekam
dinamika
Gambar
ekspresif yang baik jika penggambar mampu merekam atau mewujudkan imajinasinya
secara dinamis (tidak monoton atau kaku). Setiap karakter dan unsur gambar
betul-betul dituangkan dalam wujud yang hidup dan ekspresif, seperti unsur
kegembiraan, unsur mencekam, unsur kegetiran, unsur heroik, unsur kemiskinan,
unsur petualangan, atau peristiwa alam yang betul-betul hidup. Untuk beberapa
jenis gambar ekspresif seperti karikatur, kartun, atau ilustrasi, kerap
disertai dengan unsur dramatisasi dan melebih-lebihkan suasana.
5. Karakter
Ekspresi pada Gambar
Meskipun
gambar atau lukisan yang kita jumpai tidak selalu beraliran Ekspresionisme
tetapi secara garis besar, gambar ataupun lukisan yang bermuatan ekspresi
memiliki karakter-karakter sebagai berikut.
1. Serba Dinamis
Dalam
menggambar bentuk atau menggambar potret (naturalistik), gambar bersifat statis
dan dibuat persis apa adanya. Sedangkan dalam menggambar ekspresi, gambar
dibuat dinamis, seperti seolah-olah gambar itu berbicara atau mengekspresikan
gerak. Dalam menggambarkan pemandangan alam, buatlah obyek didalam gambar
tersebut bergerak seperti kena tiupan angin, badai, atau adanya sebuah
peristiwa alam yang dramatis.
2. Menekankan
Aspek Suasana
Suasana juga
dapat direkam melalui gambar ekspresi, seperti suasana gembira, sedih,
mencekam, ketakutan, ataupun suasana panik. Penggambarannya dapat diekspresikan
melalui ekspresi wajah, keadaan di dalam sebuah ruangan, ataupun obyek lainnya
yang menarik.
3. Unsur
Kehidupan Sosial
Bentuk
kegiatan sosial, seperti pasar tradisional, pesta kampanye, hari lebaran,
demonstrasi, peringatan hari kemerdekaan, menuai padi, kemacetan lalu-lintas,
ataupun kumpulan anak bermain merupakan tema yang menarik untuk digambar.
Faktor utama dalam penggambaran tersebut adalah ekspresi kelompok yang terlibat
di dalamnya serta situasi dinamis yang terjadi.
4. Merekam Saat
Kejadian Secara Dramatis
Keunikan
gambar ekspresif adalah keunggulannya dalam merekam kajadian, baik dalam bentuk
sketsa maupun gambar ilustratif. Meskipun di zaman modern telah ada kamera,
namun kualitas estetik dan suasana ekspresi suatu kejadian tidak seunik jika
direkam oleh tangan dalam menggambar.
5. Fantasi
Kemampuan
imajinasi (daya khayal) manusia bersifat tidak terbatas, demikian pula dalam
menggambarkan obyek imajinasi tersebut. Penggambaran imajinasi tersebut dapat
berupa tokoh-tokoh khayal, situasi masa depan, alam mimpi, atau peristiwa
sejarah.
6. Komedi
Obyek gambar
lainnya yang menarik dalam gambar ekspresi adalah menggambar karakter figure
yang lucu, peristiwa yang lucu, ataupun suatu perilaku yang mengundang selera
humor. Bentuk pengungkapannya dapat berupa gambar kartun, bersifat karikaturis,
ataupun komedi khayalan.
4. Terapan
Gambar Ekspresif pada Rancangan
Selain untuk
mengungkapkan ekspresi sang penggambar, seperti halnya seorang pelukis atau
pematung kemahiran menggambar ekspresif juga dapat diterapkan untuk penggunaan
yang lebih luas, baik untuk mendukung karya desain grafis atau mengungkapkan
ide desain secara spontan.
Beberapa
kegiatan perancangan dibawah ini, banyak memanfaatkan kemampuan menggambar
ekspresif dalam penyajiannya.
1. Ilustrasi
Ilustrasi
adalah gambar ekspresif untuk memperjelas satu narasi atau cerita. Ilustrasi
dapat berupa gambar hitam putih ataupun gambar berwarna. Secara umum ilustrasi
merupakan penggambaran bebas atas satu obyek ataupun dapat berupa penggambaran
imajinasi perancang atau penggambarnya. Ilustrasi umumnya merupakan gambar yang
memperjelas, merangkum, menafsir, ataupun memperkaya teks tulisan. Namun
ilustrasi dapat juga berupa gambar yang bercerita. Fungsi ilustrasi adalah
gambar yang dapat memperkuat isi cerita (gambar yang membantu pembaca untuk
mengembangkan imajinasinya). Ilustrasi juga dapat berupa wajah dari keseluruhan
cerita, seperti halnya ilustrasi kulit luar buku atau ilustrasi cerita pendek.
Namun
demikian, ada pula gambar ilustratif yang dikerjakan tanpa unsur ekspresi,
seperti gambar ilmiah, gambar bagan, gambar keterangan, dan sebagainya yang bobot
informasi keakuratannya tinggi.
Dalam membuat
ilustrasi, banyak penggambar yang mengkomposisikannya dengan foto, teks, huruf,
dan juga unsur rupa lainnya. Dengan demikian ilustrasi menjadi sangat kaya
dengan informasi dan makna. Terapan ilustrasi sangatlah luas, baik dalam buku
cerita, majalah, surat kabar, iklan, maupun sebagai catatan pribadi.
2. Sketsa Ide
Sketsa ide
adalah gambar cepat untuk merekam suatu obyek gagasan, peristiwa tertentu, atau
gagasan kreatif. Namun, sketsa dapat pula berupa gambar abstrak yang
dikembangkan dari imajinasi penggambar. Gambar sketsa bersifat gambar esensial
suatu obyek karena dibuat cepat sebelum momentumnya hilang.
Teknik
menggambar sketsa amatlah beragam, baik menggunakan pensil, pena, rapido,
bolpoin, ataupun spidol. Gambar sketsa kerap meninggalkan kaidah-kaidah gambar
yang lazim, seperti proporsi, komposisi, bayangan, atau pengarsiran gambar
secara lengkap. Namun, dalam menggambar sketsa yang baik, kaidah-kaidah
menggambar tetap dipertahankan.
3. Karikatur
Karikatur
adalah gambar yang mengungkapkan situasi sosial, tokoh politik, tokoh terkenal,
dan berbagai fenomena kebudayaan secara kritis, bahkan untuk hal-hal tertentu
kerap didramatisir atau dilebih-lebihkan cara pengungkapannya. Gambar
karikatur, kerap pula menyajikan tokoh karangan seperti Oom Pasikom, Mang
Ohle, dan lain-lain yang ditampilkan secara kritis untuk menyindir situasi
sosial yang berlangsung. Tokoh-tokoh karikaturis Indonesia, antara lain, G.M.Sudarta,
T. Sutanto, Priyanto, Priyono, Dwi Koen, dan lain-lain.
Gambar
karikatur dapat diletakkan pada surat kabar, majalah, buku, atau bahkan dapat
berdiri sendiri sebagai suatu catatan sejarah yang unik pada masa periode karya
itu dibuat. Karikatur dapat dibuat secara ekspresif, namun dapat pula dibuat
dalam bentuk gambar kartun.
4. Cergam
(Cerita Bergambar)
Cergam adalah
akronim dari cerita bergambar, yaitu sejenis komik atau gambar yang diberi teks
cerita. Bentuk cergam atau komik ini amat bervariasi. Ada yang berbentuk gambar
ekspresif, ada yang berbentuk gambar ilustratif, dan ada pula yang berbentuk
gambar kartun.
Teknik
Menggambar cergam, seperti halnya melihat film, dibuat berdasar urutan cerita
dengan berbagai sudut pandang penggambaran yang menarik. Cergam masa kini amat
dipengaruhi oleh gaya penggambaran komikus-komikus Jepang yang lebih memilih
teknik penggambaran seperti halnya menggambar kartun atau komik strip. Berbeda
dengan tahun 1960-1980 an, cergam cenderung dibuat secara ekspresif dan
dramatis.
Beberapa
tokoh cergam klasik Indonesia antara lain Taguan Hardjo, R.A.Kosasih,
Ardisoma, Ganesh Th, Yan Mintaraga, Teguh Santosa, Hans Djaladara, Dwi
Koendoro, San Wilantara, dan banyak lagi.
5. Iklan
Iklan adalah
salah satu media komunikasi antara produsen dan masyarakat. Iklan juga dikenal
sebagai alat untuk memperkenalkan, mempromosikan, mengkomunikasikan,
mempengaruhi, dan sebagai sumber informasi suatu produk atau jasa tertentu
kepada masyarakat.
Fungsi sebuah
iklan adalah menginformasikan produk-produk baru yang ditawarkan oleh produsen.
Selain itu, juga berfungsi untuk memperluas jangkauan pemasaran sebuah produk,
jasa, atau informasi. Bahkan banyak pula iklan yang bertujuan untuk
mempengaruhi konsumen atau masyarakat.
Jenis iklan
antara lain adalah iklan informasi, yaitu iklan untuk menyampaikan pesan maupun
informasi profil perusahaan, lembaga, atau kegiatan tertentu.
6. Poster
Poster adalah
media iklan / informasi yang ditempelkan di dinding atau tempat tertentu.
Poster dapat dicetak dengan jumlah yang banyak seperti halnya poster film,
pertunjukan, ataupun poster promosi. Namun, poster juga dapat dibuat hanya satu
atau beberapa buah, sifatnya untuk pemberitahuan, pengumuman,ataupun informasi.
7. Kulit Muka
Buku
Sebagian
besar kulit muka buku dimaksudkan agar buku terlihat lebih menarik dan
memperluas minat baca. Sehingga, kulit buku dibuat dengan gambar-gambar yang
ekspresif, baik gambar yang mencerminkan isi buku ataupun komposisi bentuk yang
menarik.
Selain yang
telah disebutkan, kemahiran menggambar ekspresif juga dapat dimanfaatkan untuk
menuangkan ide-ide kreatif dalam merancang sebuah produk, bangunan, ataupun
karya kerajinan. Tanpa kemahiran menggambar ekspresif, gagasan desain yang
paling hebatpun tak akan pernah terkomunikasikan dengan baik kepada pihak lain.
Mengingat ilham atau ide kreatif dalam menciptakan sebuah benda kadang-kadang
hadir begitu cepat, maka kemahiran menggambar ekspresif amat berguna untuk
merekam ide-ide tersebut.
Jadi, gambar
ekspresif menjadi bagian penting dalam bidang seni rupa atau desain. Jika
gambar bentuk memperlihatkan kemahiran dalam menunjukkan berbagai bentuk yang
ada didunia, lewat gambar ekspresif, keunikan dan keindahan seni dapat
terlihat.
Gambar Bentuk
Menggambar bentuk adalah suatu proses pernyataan
kembali hasil pengamatan suatu objek gambar yang indah pada bidang gambar.
Menggambar bentuk secara umum merupakan kegiatan menggambar yang objek
gambarnya berupa bentuk benda. Di dalam penggambarannya, objek benda tersebut hendaklah
digambar seobjektif mungkin. Dalam artian, bentukbenda digambarkan secara tepat
sesuai dengan keadaannya baik bentuk ataupun warnanya.
Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa gambar bentuk adalah gagasan bentuk yang
diwujudkan diatas bidang gambar melalui kemahiran tangan dengan media titik,
garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang dibuat
denganmemerhatikan ketepatan bentuk dan perspektif, proporsi, serta komposisi
sehingga menghasilkan karya yang indah. Dengan perkataan lain, menggambar
bentuk sama halnya dengan memotret bentuk benda dengan kemampuan pengelihatan
dan kemahiran tangan.
Macam-macam bentuk ada 3 yaitu :
· Bentuk
kubistis. Bentuk kubistis adalah bentuk bentuk yang menyerupai kubus atau
benda yang bentuk dasarnya kubus dan balok. Contohnya : lemari, meja, kursi,
kardus, kulkas, dll
· Bentuk
silindris. Bentuk silindris adalah benda yang bentuk dasarnya menyerupai
silinder atau bulat. Contohnya : gelas, botol, teko, dll.
· Bentuk
bebas. Bentuk bebas adalah benda yang bentuknya tidak beraturan atau yang
tidak termasuk kubistis dan tidak termasuk silindris. Contohnya : kain, buah
buahan, sayur sayuran, dll.